Sunday, November 29, 2015

hidup

hidup penuh dengan ujian. kali ini betul-betul bertali arus. tapi berita baiknya, aku tak lumpuh dan tersungkur. aku masih mampu berdiri walau terkadang terlonglai badan.

aku tahu Tuhan masih kasihkan aku. pasti ada senyum dihujung hari.
aku pasti.

Saturday, November 28, 2015

mati

Ibarat apa yang aku pernah buat, terlerai dek angin-angin. Bertebaran macam debuan. Yang terpalit-palit dimuka hanya arang dan dicalit-calit tahi.
Pedih bisa di hati tak diendah.
Nanti ditunjuk-tunjuk muka kebencian. Ibaratnya tak pernah langsung aku menjaga apa yang sepatutnya.

Ah, persetankan!!

Tapi, aku masih diikat janji dengan Tuhan.


Ibaratnya hidup aku ini sekarang dilepas sakit, diikat perit.

Matinya, aku juga.

numer papat

Kita ni tak nak pun rasa sakit. Taknak. Taknak pun diduga lagi-lagi bila ia datang berkali-kali. Sampaikan aku rasa bingung depan apa yang jadi. Tapi sebagai manusia aku tak boleh lari dari setiapnya. 
Nak tak nak?

Kena lah hadap.

Benarlah

Benarlah,
Setiap apa yang terjadi yang paling disalahkan hanyalah perempuan.
Walau apa pun yang pernah dilakukan terhadap dia, hanya perempuan saja akan menjadi mangsa.
Dihambat dengan perasaan bersalah,
Ditekan dengan dendam mendalam,
Dihembus dengan perasaan kasih yang menebal,

Sedang depan muka--
Hanya kekejaman tak berkesudahan dihamparkan.


Benarlah,
Setiap apa yang terjadi yang paling disalahkan hanyalah--
Perempuan.

Benarlah.